Foto: samanthasmith.info
Kamu sering merasa malu dan takut saat berhadapan dengan orang yang jauh lebih tua, apalagi orang berkuasa? Kalau iya, kita harus belajar dari Samantha Reed Smith. Keberaniannya menjadikan ia dikenal orang-orang penting dunia.
Kisah ini sudah berlalu dua dasawarsa lalu, namun tetap relevan sampai kapan pun.
Di awal tahun 1980-an, Amerika Serikat beserta sekutunya masih terlibat dalam perang dingin dengan Uni Soviet (sebelum runtuh tahun 1991 menjadi Rusia).
Samantha adalah gadis cilik berusia 10 tahun yang tinggal di Amerika Serikat. Rupanya kekhawatiran yang ditimbulkan perang dingin ini memengaruhinya. Samantha pun menulis surat kepada pemimpin Uni Soviet kala itu, Yuri Andropov. Isi surat Samantha tak lain adalah rasa keingintahuannya tentang mengapa Uni Soviet berperang dengan pihak Amerika Serikat.
Isi suratnya seperti dikutip dari wikipedia begini:
Dear Mr. Andropov, My name is Samantha Smith. I am ten years old. Congratulations on your new job. I have been worrying about Russia and the United States getting into a nuclear war. Are you going to vote to have a war or not? If you aren't please tell me how you are going to help to not have a war. This question you do not have to answer, but I would like to know why you want to conquer the world or at least our country. God made the world for us to live together in peace and not to fight. Sincerely, Samantha Smith |
Nama saya Samantha Smith. Umur saya 10 tahun. Saya ingin mengucapkan selamat atas jabatan baru Bapak. Saya sudah lama khawatir kalau Russia dan AS akan terlibat perang nuklir. Bapak akan memilih untuk berperang atau tidak? Bila tidak, tolong beritahu saya bagaimana Bapak akan membantu supaya tidak terjadi perang.
Pertanyaan ini memang tidak perlu Bapak jawab, tapi saya ingin tahu kenapa Bapak ingin menaklukan dunia, atau setidaknya negara kami. Tuhan menciptakan bumi ini untuk kita diami dengan damai dan bukan untuk berperang.
================================================
Tak disangka, surat Samantha tersebut diterbitkan di koran Pravda Soviet. Samantha pun sangat senang melihat suratnya diterbitkan di sebuah koran.
Setelah melalui beberapa proses, akhirnya surat Samantha pun dijawab oleh Yuri Andropov. Ini jawab sang Presiden:
Dear Samantha, I received your letter, which is like many others that have reached me recently from your country and from other countries around the world. It seems to me – I can tell by your letter – that you are a courageous and honest girl, resembling Becky, the friend of Tom Sawyer in the famous book of your compatriot Mark Twain. This book is well known and loved in our country by all boys and girls. You write that you are anxious about whether there will be a nuclear war between our two countries. And you ask are we doing anything so that war will not break out. Your question is the most important of those that every thinking man can pose. I will reply to you seriously and honestly. Yes, Samantha, we in the Soviet Union are trying to do everything so that there will not be war on Earth. This is what every Soviet man wants. This is what the great founder of our state, Vladimir Lenin, taught us. Soviet people well know what a terrible thing war is. Forty-two years ago, Nazi Germany, which strove for supremacy over the whole world, attacked our country, burned and destroyed many thousands of our towns and villages, killed millions of Soviet men, women and children. In that war, which ended with our victory, we were in alliance with the United States: together we fought for the liberation of many people from the Nazi invaders. I hope that you know about this from your history lessons in school. And today we want very much to live in peace, to trade and cooperate with all our neighbors on this earth—with those far away and those near by. And certainly with such a great country as the United States of America. In America and in our country there are nuclear weapons—terrible weapons that can kill millions of people in an instant. But we do not want them to be ever used. That's precisely why the Soviet Union solemnly declared throughout the entire world that never—never—will it use nuclear weapons first against any country. In general we propose to discontinue further production of them and to proceed to the abolition of all the stockpiles on Earth. It seems to me that this is a sufficient answer to your second question: 'Why do you want to wage war against the whole world or at least the United States?' We want nothing of the kind. No one in our country– neither workers, peasants, writers nor doctors, neither grown-ups nor children, nor members of the government–want either a big or 'little' war. We want peace—there is something that we are occupied with: growing wheat, building and inventing, writing books and flying into space. We want peace for ourselves and for all peoples of the planet. For our children and for you, Samantha. I invite you, if your parents will let you, to come to our country, the best time being this summer. You will find out about our country, meet with your contemporaries, visit an international children's camp – Artek – on the sea. And see for yourself: in the Soviet Union, everyone is for peace and friendship among peoples. Thank you for your letter. I wish you all the best in your young life. Y. Andropov |
================================================
Saya sudah menerima suratmu, seperti orang lain kebanyakan lakukan hal yang sama dari negaramu atau negara lain.
Sepertinya -- saya bisa bilang dengan surat yang kamu kirim ini -- membuktikan kalau kamu gadis yang pemberani dan jujur, seperti Becky, kawan salah satu tokoh terkenal, Tom Sawyer, buku karangan Mark Twain. Buku ini sangat terkenal dan disukai oleh semua anak-anak di Russia.
Kamu menulis bahwa kamu penasaran apakah akan terjadi perang nuklir antara negara kita berdua. Dan, kamu bertanya apakah kami tidak melakukan apa pun agar perang tidak terjadi.
Pertanyaanmu sangat penting bagi semua orang yang punya pikiran sehat. Saya akan jawab pertanyaanmu dengan sejujurnya.
Ya, Samantha. K ami di Uni Soviet berusaha melakukan segalanya sehingga perang (nuklir) tidak terjadi di bumi kita. Hal ini pun juga didambakan setiap orang Soviet. Karena hal ini yang diajarkan oleh Bapak Soviet, Vladimir Lenin.
Masyarakat Soviet sangat mengerti betapa pedihnya perang itu. 42 tahun lalu, saat Nazi Jerman menunjukan supremasinya di dunia kita, juga menyerang negara kami, membumi-hanguskan kota-kota dan desa-desa kami, membunuh jutaan orang Soviet, bahkan wanita dan anak-anak.
Dalam perang tersebut, akhirnya kami berhasil menang dengan bersekutu bersama AS: Negara kita berdua merayakan kebebasan dari cengkeraman Nazi. Saya harap kamu tahu hal ini dari pelajaran sejarah di sekolah. Dan sekarang, kami ingin sekali hidup dalam damai agar bisa berdagang dan kerja sama dengan negara-negara tetangga -- yang jauh dan yang dekat. Dan tentunya juga dengan negara besar seperti negaramu, USA.
Di kedua negara kita memang ada senjata nuklir -- senjata mematikan umat manusia. Tapi kami tidak pernah ingin menggunakannya sama sekali. Hal itulah yang negara kami telah deklarasikan bahwa kami tidak akan pernah menggunakan senjata nuklir pertama kali saat melawan negara lain. Kami mengajukan proposal untuk menghentikan produksi nuklir.
Sepertinya yang sudah saya jabarkan menjawab pertanyaan kamu yang kedua: 'Mengapa kami ingin berperang dengan semua negara dan juga AS?'
Kami sama sekali tidak menginginkannya. Tak satu pun orang di negara kami -- baik itu buruh, petani, penulis, doktor, orang dewasa, anak-anak, anggota parlemen -- mengingikan perang besar atau kecil.
Kami menginginkan perdamaian -- itu yang kami upayakan agar, bisa menanam gandum, membangun dan membuat penemuan baru, menulis buku dan pergi ke luar angkasa. Kami menginginkan perdamaian untuk kami dan juga semua orang di planet ini. Untuk anak-anak kami dan juga kamu, Samantha.
Saya mengundang kamu, bila orang tuamu mengijinkan, untuk datang ke negara kami, saat terbaik adalah musim panas ini. Kamu akan memahami negara kami, bertemu dengan anak-anak seumuranmu di perkemahan anak internasional -- Artek -- di laut. Dan akan melihat sendiri kalau: semua orang berdamai dan bersahabat di Uni Soviet.
Terima kasih atas suratmu. Saya mendoakan yang terbaik untukmu di masa mudamu.
Y. Andropov
================================================
Surat inilah yang membuat Samantha diangkat menjadi seorang Duta Perdamaian. Samantha pun sempat ikut berpartisipasi menjadi Duta Perdamaian Amerika dengan Jepang.
Namun, di usianya yang masih belia, 13 tahun, Samantha meninggal. Pesawat penerbangannya, Bar Harbor Airlines Flight 1808 mengalami kecelakaan yang menewaskan Samantha pada 25 Agustus 1985.
Semoga kita semua juga memiliki keberanian untuk membela hal-hal yang benar, ya. Terutama bagi kemaslahatan orang banyak.
Sumber :
rumahbacaonline.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar