Kisah Islamiah kali ini tentang tobatnya seorang
pembunuh, hingga dia mati khusnul khatimah karena jasa baiknya dengan
menolong seekor anjing yang sedang sakit parah.
Tobat
Nasuha telah dilakukan, namun warga ada yang masih menaruh dendam dan
akhirnya membunuhnya. Sebuah kisah sebagai renungan kita bersama bahwa
hanya Allah saja yang menentukan hidup dan mati seseorang, apakah mati
secara khusnul khatimah atau pun Su'ul Khatimah.
BERIKUT KISAHNYA.
Pada
zaman dahulu hiduplah seorang ulama besar bernama Abdul Qodir Al Idrus
di Turki. Ulama ini memiliki seekor anjing yang menemaninya di sebuah
tempat yang sepi.
Dengan bertambahnya usia, Abdul Qodir Al Idrus sering sakit-sakitan, hingga tidak bisa mengurus anjingnya dengan baik.
Anjing
ini lambat laun kondisinya semakin memburuk dan akhirnya sakit,
tubuhnya penuh dengan koreng dan anjing inimulai menyendiri.
Di
waktu yang bersamaan, ada seorang penduduk di Turki ini yang dikenal
sebagai pembunuh, dan sebut saja namanya Arham bin Hamid. Ia telah
membunuh lebih dari 50 orang sehingga menjadi buron warga setempat.
MENYELAMATKAN ANJING.
Arham
akhirnya lari bersembunyi di hutan, dan entah sudah berapa lama dia
hidup di kawasan hutan hingga suatu saat ia menemukan seekor anjing yang
sedang sakit keras.
Dengan sorot mata yang tajam, epmbunuh ini terus menatap anjing yang sedang terkulai lemas karena penyakit yang di deritanya.
Arham akhirnya mendekati anjing tersebut dan berkata,
"Wahai
anjing yang malang, antara aku dan kamu sama-sama menderita, kini kau
menjadi temanku dan aku berjanji akan mengobati lukamu hingga kau merasa
baikan."
Sejak saat itu, anjing tersebut dalam
perawatan Arham, dan seminggu kemudian mulailah terlihat ada kemajuan
mengenai kesehatan si anjing ini, dan hal itu ditunjukkan dengan
berlarinya anjing mengitari hutan.
Arham pun akhirnya terus mengikuti larinya anjing ini karena saking riangnya.
Terlihat
keceriaan di antara mereka berdua, dan tanpa terasa anjing dan Arham
ini keduanya telah keluar dari hutan rimba menuju kota Andulussi. Namun
tiba-tiba saja sang pembunuh merasa kaget ketika dirinya masih tetap
saja diburu oleh warga setempat.
"Pembunuh..pembunuh..," begitu terika orang-orang.
Tanpa bisa mengelak lagi, Arham dikeroyok oleh orang banyak yang masih memiliki rasa dendam kepadanya.
AHLI SURGA.
Pada
saat amukan massa mulai tidak bisa terkontrol, datanglah Abdul Qodir Al
Idrus melerai mereka. Dan semua masyarakat tahu betul siapa Abdul
Qodir, hingga warga mundur dan berdiri di belakang Abdul Qodir Al Idrus.
Tak
berapa lama kemudian, Abdul Qodir Al Idrus langsung menghampiri sosok
Arham si pembunuh yang sudah tidak bernyawa lagi ini. Salah seorang
warga maju dan memberitahukan bahwa yang mereka keroyok itu adal seorang
pembunuh, jadi sudah sepantasnyalah dia mati.
Dengan wajah tenang, Abdul Qodir Al Idrus berdiri lalu berkata,
"Wahai
kalian semua, ketahuilah bahwa sesungguhnya yang telah kalian bunuh ini
adalah ahli surga, ia mati dalam keadaan khusnul khatimah karena
amalnya yang telah merawat anjing dari penyakit yang di deritanya. Dan
sebagai pembuktiannya, kuburlah dia baik-baik, niscaya kalian semua akan
melihatnya."
Antara takut dan penasaran,
masyarakat akhirnya menguburkan jasad sang pembunuh ini layaknya orang
yang beriman pada umumnya. Pada saat penguburan telah selesai, tiba-tiba
dari atas langit bermunculan ratusan bidadari yang menyerukan shalawat
Nabi dengan merdunya sebagai pengiring doa orang-orang yang diterima
amal kebaikannya.
Sumber : Lily KY Kamal