Sabtu, 26 Mei 2012

'Remee', Masker Tidur yang Bisa Kendalikan Mimpi

Selama ini orang hanya bisa berangan-angan untuk mengendalikan mimpi-mimpinya. Namun sebentar lagi angan-angan itu akan menjadi nyata karena dua orang ilmuwan dari Brooklyn, New York telah menciptakan sebuah masker tidur yang diklaim memungkinkan orang untuk mampu mengendalikan mimpinya.

Masker yang diberi nama Remee itu tampak seperti masker tidur biasa namun telah dirancang untuk mampu membuat otak kita sadar saat bermimpi.

Tujuan dibuatnya produk ini adalah untuk memberikan pilihan mimpi yang diinginkan setiap orang, mulai dari mimpi mengemudikan mobil balap impian hingga makan siang dengan Abraham Lincoln atau artis idola.

Penemuan berteknologi tinggi ini merupakan proyek favorit Duncan Frazier dan Steve McGuigan yang juga mendirikan sebuah perusahaan bersama bernama Bitbanger Labs.

Dananya didapatkan setelah keduanya menawarkan proyek Remee tersebut di situs pendanaan Kickstarter dengan target meraup dana 35.000 dollar AS. Hasilnya, Frazier dan McGuigan malah berhasil menarik minat 6.550 orang yang menjanjikan dana 572.891 dollar AS untuk mendanai pengembangan Remee.

Durasi tidur pengguna alat tersebut akan dikategorisasikan ke dalam dua bagian, dengan tahapan dimana REM bekerja merupakan durasi yang terlama. Pada tahapan itu pula mimpi berlangsung hingga keesokan paginya.

Alat yang dilengkapi dengan 6 lampu LED tersebut akan menghasilkan serangkaian cahaya yang memberitahukan tahapan REM yang terpanjang dan saat otak kita 'memasuki' mimpi akan ditandai dengan keenam lampu yang berkedip-kedip.

Lalu alat ini akan menunggu selama 4-5 jam agar pengguna dapat memasuki tahapan dimana REM bekerja itu sebelum lampu merahnya menyala.

Seperti dilansir dari newkerala, Rabu (23/5/2012), untuk saat ini, masker tersebut baru tersedia dalam lima warna dengan harga 95 dollar AS untuk setiap unitnya.

Frazier pun mengklaim bahwa sejauh ini perusahaannya telah menerima 7.000 pesanan yang sebagian besar datang dari Australia, Italia dan Spanyol.

Sumber :
http://health.detik.com

Tidak ada komentar: