Selasa, 15 Mei 2012

Kepiting Ungu Filipina

Dibawah sebuah bongkahan batu besardan akar pohon di aliran sungai di wilayah Palawan, Filipina, di temukan 4 spesies kepiting air tawar unik berwarna ungu. Kepiting ungu tersebut memakan tanaman mati, buah, dan bintang kecil yang ada di sungai pada malam hari. Keunikan dari kepiting yang ditemukan adalah memiliki cangkang berwarna ungu dengan capit dan kaki yang berwarna merah.



"Telah diketahui bahwa kepiting bisa melakukan pembedaan warna. Sepertinya pewarnaan ini punya kaitan erat dengan fungsi sinyal dalam perilaku sosial. Ini menjelaskan mengapa pejantan besar pada berbagai spesies Insulamon punya warna lebih merah dibandingkan betina kebanyakan dan anakan yang berwarna ungu," kata Hendrik Freitag dari Senckenberg Museum of Zoology, Jerman.

Kekayaan hayati kepiting di wilayah ini telah diteliti sejak tahun 1980, di mana saat itu ditemukan spesies Insulamon unicorn. Studi lanjut kemudian menemukan spesies kepiting lain yang juga termasuk dalam genus Insulamon.

"Berdasarkan material yang ada, lima spesies lain ditemukan, empat di antaranya baru dalam ilmu pengetahuan," kata Freitag, yang memublikasikan temuannya di Raffles Bulletin of Zoology National University of Singapore.

Spesies kepiting terbesar yang ditemukan bernama Insulamon magnum berukuran 53 mm x 41,8 mm. Sementara yang terkecil, Insulamon porculum, berukuran 33,1 mm x 25,1 mm. Dua spesies lain yang ditemukan bernama Insulamon palawense dan Insulamon johannchristiani.

Sementara itu, Studi Conservation International menyatakan bahwa Filipina termasuk 17 negara yang kaya keanekaragaman hayati. Namun, sama seperti Indonesia, banyak wilayah di Filipina menghadapi ancaman. Salah satunya adalah habitat kepiting ungu yang terancam oleh aktivitas pembangunan, pertambangan, dan pertanian. Semakin terbatas habitat, keberadaan kepiting ungu semakin terancam.

Tidak ada komentar: